Notice: Undefined index: action in /home/indomitramedia/nupringsewu.or.id/wp-content/themes/sahifa/functions.php on line 2
Katib Suriyah: Anak Puasa setengah hari bukan bid'ah, Tapi Tarbiyah - PCNU Pringsewu

Katib Suriyah: Anak Puasa setengah hari bukan bid’ah, Tapi Tarbiyah

Pringsewu.Seperti halnya sholat lima waktu, Puasa di bulan Ramadhan merupakan perkara wajib yang harus sejak dini di kenalkan pada anak-anak. Orang tua yang baik tentunya ingin anak-anaknya kelak dapat menunaikan ibadah fardlu ini dalam kehidupanya. Terlebih bulan ramadhan tahun ini yang tinggal hitungan hari, orang tua harus menyiapkan putra-putrinya agar siap secara fisik dan mentalnya dalam menjalani ibadah puasa.
Demikian dikatakan  KH.Munawir dalam pengajian rutin Ahad(Jihad) pagi di gedung NU Pringsewu, 28/04/2019.

Namun perlu diketahui, menurutnya tidak semua orang diwajibkan puasa. Ada syarat-syarat yang harus terpenuhi bagi orang yang berpuasa. Jika tidak memenuhi syarat maka kewajiban puasa tidak berlaku baginya dan tidak berdosa meninggalkanya.
“Orang tua wajib mengajarkan tentang puasa pada anaknya saat ia berumur 7 tahun tujuanya li attarbiyah (belajar). Bukan mengharuskan anak puasa secara penuh, karena memang belum saatnya.”Imbuhnya seraya menambahkan syarat lain disamping Islam dan telah baligh, juga mampu dan mukim(tidak bepergian).

Orang tua diharapkan konsisten mengajari anak tentang hukum berpuasa, sehingga saat usia 10 tahun anak sudah berlatih menjalankanya walaupun tidak penuh.
“puasa setengah hari buat anak itu bukan bid’ah tapi bertujuan  tamrinan(melatih), dan tarbiyah (pembelajaran) bagi mereka. Sehingga kalau sudah baligh atau usia SMP ia akan terbiasa dan kuat berpuasa sepenuhnya.” Tegas katib suriyah PCNU Pringsewu.

Untuk itu ia menghimbau pada orang tua agar dalam melatih ibadah puasa disesuaikan dengan usia juga kondisi fisik anak.

Disamping menjelaskan tentang  wujubusshaum, ia juga menyinggung tentang pentingnya ru’yatul hilal(melihat bulan) dalam penentuan  awal bulan ramadhan dan hari raya idul fitri.
“NU juga melakukan hisab tentang awal bulan hijriyah, tapi hasil perhitungan ilmiah ala hisab harus diperkuat dengan pantauan langsung(ru’yatul hilal) sekaligus menunggu keputusan sidang itsbat dari pemerintah.” Pungkasnya.(junaSr)

About Admin

Istiqomah dalam Berkhidmah

Check Also

Khatam Juz 9 Tafsir Jalalain, KH Sujadi Ajak Syukuri Nikmat dari Allah SWT

Pringsewu, nuonline. Pengajian kitab tafsir jalalain oleh KH. Sujadi Saddat sudah memasuki khatam juz 9. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.